Saat bulan Romadhan sudah diambang pintu, sering kali
timbul perselisihan atau perbedaan pendapat di kalangan kaum muslimin terkait
kapan masuknya awal bulan Romadhan. Dan hal ini terjadi disebabkan oleh adanya perbedaan
pandangan dalam hal cara menentukan awal bulan Romadhan tersebut.
Oleh karena itu, agar kita tidak kebingungan dengan
adanya perbedaan pendapat tersebut, berikut ini saya akan sedikit menjelaskan
tentang bagaimana ketentuan dan petunjuk Islam terkait bagaimana cara menentukan
aawal Romadhan.
Cara menentukan awal bulan Romadhan
Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam sejak dini
telah memberikan petunjuk kepada umatnya tentang cara menentukan awal bulan
romadhan. Yaitu dengan dua cara tidak ada yang ketiganya;
Pertama: Rukyatul Hilal (melihat hilal)
Berdasarkan sabda Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wasallam,
“Berpuasalah kalian ketika melihat hilal dan berbukalah ketika melihat
hilal, jika terhalang oleh mendung, Maka sempurnakan bilangan bulan sya’ban
tiga puluh hari.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam potongan hadits di atas dinyatakan bahwa berpuasa
dimulai jika hilal sudah terlihat oleh mata begitu juga dengan akhir bulan
romadhan juga ditentukan dengan rukyahtul hilal.
Kedua: Menyempurnakan bilangan bulan sya’ban tiga
puluh hari
Sebagaimana disebutkan dalam potangan hadits di atas,
ketika hilal tidak terlihat karena disebabkan oleh adanya mendung atau kabut
atau penghalang lainnya, maka cara harus menyempurnakan bilangan bulan sya’ban
sebanyak tiga puluh hari.
Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “...jika
terhalang oleh mendung, Maka sempurnakan bilangan bulan sya’ban tiga puluh hari.”(HR. Bukhari dan Muslim)
Bolehkah melihat hilal dengan menggunakan alat
bantu seperti teropong?
Alat bantu atau teropong merupakan sarana atau fasilitas
yang digunakan untuk memudahkan manusia untuk melihat hilal ssaja tidak lebih
dari itu. Jadi menggunakannya boleh-boleh saja.
Hal ini pernah ditanyakan kepada syaikh Abdul Aziz bin
Baz rh, dimana kesimpulan dari jawaban beliau adalah sah melihat hilal dengan
memakai alat bantu (teropong), atau naik ke gunung, menara atau dengan cara
lainnya asalkan melihatnya dengan mata kepala.
Cukupkah satu orang saja yang melihat Hilal?
Menurut mayoritas para ulama jika seorang yang adil melihat hilal awal
romadhan, maka persaksiannya diterima dan diamalkan. Berdasarkan riwayat
dari bahwa Ibnu ‘Umar bahwa beliau berkata, “Manusia saling melihat hilal,
maka aku mengabarkan kepada Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wasallam bahwa
sesungguhnya aku telah melihatnya (hilal), lantas Nabi saw berpuasa dan
memerintahkan manusia berpuasa. (HR. Abu Dawud)
Wallahu A’lam
1 komentar:
Harrah's Cherokee Casino & Hotel - MapYRO
Find your way around the 출장안마 casino, find where communitykhabar everything is located with the most up-to-date information about Harrah's Cherokee Casino 출장마사지 & Hotel febcasino.com in Cherokee, NC.
Posting Komentar