Setiap ayat atau hadits yang menjelaskan tentang keutamaan ilmu dan ulama, maka yang
dimaksud adalah ilmu tentang agama Islam mencakup perkara keyakinan dan syari’at
yang bersifat amaliyah.
Diantara ayat al-Qur’an yang menjelaskan tentang keutamaan ilmu dan ulama
adalah sebagai berikut:
1.
Ayat Pertama
﴿قُلْ هَلْ يَسْتَوِي
الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو
الْأَلْبَابِ﴾ِ
“Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan
orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah
yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar: 9)
2.
Ayat Kedua
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ
اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ
آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا
تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ ﴾ِ
“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepada kalian:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah
akan memberi kelapangan untuk kalian. dan apabila dikatakan: "Berdirilah
kalian", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadilah: 11)
Ibnu Mas’ud rd bekata: “Allah swt memuji paa ulama dalam ayat ini.”
Al-Qurtubi rh berkata: “Makna yang tepat tentang ayat ini adalah pertama
Allah mengangkat derajat orang mukmin dengan keimanannya dan kedua karena ilmunya.”
Assa’dy rh berkata: “Allah swt mengangkat orang yang berilmu dan
beriman beberapa derajat tergantung pada tingkat kualitas ilmu dan iman yang mereka miliki.”
3.
Ayat ketiga
﴿وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي
عِلْمًا ﴾ِ
“Dan Katakanlah: "Wahai Robbku, tambahkanlah kepadaku ilmu (Dien)." (QS. Thoha: 113)
Ibnu Mas’ud rd ketika membaca ayat ini, ia berkata: “Ya Allah
tambahkanlah kepada keimanan dan keyakinan.”
Ibnu Hajar rh bertutur: “Cukuplah ayat ini
menjadi dalil tentang keutamaan ilmu.” Atau perkataan yang seumpamanya.
Allah tidak pernah memerintahkan Nabi-Nya
untuk meminta tambahan selain ilmu.
4. Ayat keempat
﴿إنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ
مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ ﴾ِ
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah
ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Fathir: 28)
As-Sa’dy rh berkata dalam kitab tafsirnya:
“Maka setiap pengetahuan
seseorang tentang Allah itu bertambah,
maka bertambah pula rasa takutnya kepada-Nya. Kemudian khasyyah (rasa
takut) itu akan mencegah dirinya dari berbuat maksiat serta tergerak untuk bersiap2
berjumpa dengan Dzat yang ia takuti (yaitu Allah). Dan ini merupakan
dalil terhadap keutamaan ilmu, karena ilmu akan mengajak kepada khaysyyah (rasa
takut)...”
Semoga ayat2 tersebut memberika motivasi baru kepada kita untuk lebih
semangat lagi untuk menuntut ilmu keislaman. Bukan berarti kita dilarang untuk
menuntut ilmu keduaniaan, bahkan ilmu dunia pun terkadang menjadi fardhu ien
(wajib kolektif) untuk menuntutnya jika hal itu akan membawa manfaat bagi Islam
dan kaum muslimin.
Oleh: Abu Umair
Wallahu A’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar