Sahabat Muslim, Pada postingan sebelumnya, penulis telah
paparkan secara global tentang dalil-dalil dari al-Qur’an yang mewajibkan bagi setiap muslim untuk mengikuti
dan bepegang teguh kepada as-Sunnah. Nah, pada postingan kali ini, penulis
ingin menjelaskan tentang akibat dan bahaya meninggalkan pengamalan terhadap
sunnah Rasulillah
, perlu diingat, bukan mengingkari sunnah, karena kalau
sudah pada tingkat pengingkaran terhadap as-sunnah atau dengan kata lain hanya
beramal dengan al-Qur’an saja, maka ancaman dan bahayanya jauh lebih besar dari
yang akan kita sebutkan. Diantara bahaya-bahaya meninggalkan pengamalan
terhadap sunnah adalah sebagai berikut:

1.
Bermaksiat kepada Allah swt
Kenapa ketika seorang muslim tidak mengikuti sunnah Nabi saw dikatakan
telah bermaksiat kepada Allah? Karena dia telah meninggalkan satu perintah
Allah swt yaitu perintah untuk mengikuti dan berpegang teguh kepada as-Sunnah
sebagaimana yang telah disebutkan dalam pembahasan sebelumnya tentang beberapa dalil
yang mewajibkan pengikutan kepada as-Sunnah.
Allah swt berfirman:
{وَمَا آتَاكُمُ
الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ
إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ العِقَابِ} .
“Apa
yang diberikan Rasul kepada kalian, Maka terimalah. dan apa yang
dilarangnya bagi kalian, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Amat keras hukumannya.” (QS. Al-Hasyr: 7)

Syaikh as-Sa’di
dalam
tafsirnya mengatakan: “Dan perintah dalam ayat ini mencakup hal-hal yang bersifat
ushul dan cabang-cabangnya baik yang zhahir (tampak) maupun yang bathin (tidak
tampak). Semua yang dibawa oleh Rasul, menjadi kewajiban bagi setiap hamba untuk
mengambil dan mengikutinya serta tidak halal menyelisihinya. Karena ketetapan
Nabi terhadap suatu hukum sama seperti ketetapan Allah ta’ala, dan tidak ada
keringanan dan ‘uzur bagi seorang pun untuk meninggalkannya serta tidak boleh
mendahulukan perkataan seorang pun atas perkataannya.”


Disamping meyelisihi perintah Allah ta’ala, ia pun telah menyelisihi
perintah Rasulullah saw. Karena beliau juga telah memerintahkan kaum muslimin sekalian
untuk mengikuti dan berpegang teguh kepada sunnahnya. Sebagaimana disebutkan
dalam sebuah hadits yang shahih bahwa beliau sawbersabda: “Berpegang
teguhlah kalian kepada sunnahku dan sunnah khulaf ar-Rasyidin setelahku dan
gigitlah dengan gigi geraham kalian.” (HR. At-Tirmidzi, Abu Dawud dll).
Dan akibat dari bermaksiat kepada Allah dan
Rasul-Nya sudah dijelaskan dengan sangat gamblang dan tegas baik di dalam
al-Qur’an maupun As-Sunnah.
Allah swt berfirman:
“Dan Barangsiapa yang mendurhakai Allah dan
Rasul-Nya, maka Sesungguhnya baginyalah neraka Jahannam, mereka kekal di
dalamnya selama-lamanya.” (QS. Al-Jin: 23)
Rasulullah
bersabda: “Setiap ummatku akan masuk surga
kecuali yang enggan”, para sahabat bertanya siapa mereka yang enggan wahai
Rasulullah?, beliau menjawab: “Barangsiapa yang taat kepadaku dia masuk
surga dan barangsiapa yang bermaksiat kepada ku maka dia adalah yang enggan
(masuk surga).” (HR. Muslim)

3.
Menimbulkan fitnah
Menyelisihi sunnah dan perintah Nabi
akan menyebabkan
fitnah berupa penyimpangan dan kesesatan dalam hatinya, sebagaimana Allah
tegaskan dalam al-Qur’an.

{فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ
يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ
أَلِيمٌ}
“Maka
hendaklah orang-orang yang menyalahi perintahnya (Rasul) takut akan ditimpa
fitnah atau ditimpa azab yang pedih.” (QS. An-Nuur: 63).
Ibnu Katsir
berkata: “Maksud menyalahi perintahnya
adalah perintah Rasulullah
yang
berarti menyelisihi jalannya, manhajnya, sunnahnya dan syari’atnya.


Imam Ahmad bin Hanbal berkata: “Apakah engkau
tahu apa fitnah itu? Fitnah di sini maksudnya adalah syirik, karena apabila ia
menolak sebagian sabda beliau, niscaya terjadi suatu peyelewengan dalam
hatinya, sehingga ia binasa.”
Al-Qurthubi
berkata: “...Fitnah disini adalah pembunuhan,
itulah yang dikatakan Ibnu ‘Abbas. Ada lagi yang berkata: yaitu ditutup hatinya
dengan sebab bahaya buruknya menentang Rasul
.”


Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa suatu
hari seorang laki-laki bertanya kepada imam Malik, wahai imam, dari mana saya
ber-ihrom ketika ingin melaksanakan ibadah haji atau umroh? Imam Malik
menjawab, dari Dzul Hulaifah (miqot Ahli Madinah) miqot Rasulullah ketika
melaksanakan ibadah haji atau umroh. Si penanya mengatakan, “Saya ingin ber-ihrom
dari sisi kubur Nabi
.”

Imam Malik berkata, “jangan kamu lakukan itu,
karena aku takut terjadi fitnah atas dirimu.” Si Penanya berkata lagi, “fitnah
apa yang engkau takuti, padahal saya hanya menambahkan beberapa mil saja dari
miqot Rasulullah,?” maka Imam Malik menjawab, “Fitnah apalagi yang lebih besar
daripada anggapan bahwa kamu lebih mendapat petunjuk daripada Rasulullah
.

Ya, siapapun yang tidak mengikuti
sunnah Rasulillah dalam melaksanakan suatu peribadatan maka tidak akan ditrima
alias tertolak. Kenapa? karena mengikuti sunnah dalam beramal adalah salah satu
syarat diteimanya amal. Sebagaimana yang telah dimaklumi bersama bahwa syarat
diterimanya suatu ibadah adalah dua, pertama, ikhlas dan yang kedua, mengikuti
sunnah Rasulillah
.

Rasulullah
bersabda:

“Barangsiapa melakukan suatu
amalan yang tidak ada perintahnya dari kami, maka ia tertolak.” (HR. Muslim)
Artinya, tidak mengikuti sunnah Rasulullah
dalam ber’amal, maka amal tersebut tertolak.
Inilah diantara bahaya ketika seseorang
meninggalkan sunnah Rasulillah
yang
mungkin saya rangkum pada kesempatan ini. Meskipun sebenarnya masih banyak lagi
bahaya-bahaya lain yang menimpa orang-orang yang meninggalkan sunnah Rasulillah
. Tapi bagi siapa saja yang ingin mencari
kebenaran maka empat poin tersebut di atas sudah cukup baginya. Semoga bermanfat.


Wallahu A’lam
Oleh: Abu Umair, Lc.
1 komentar:
I got the new the king casino no deposit bonus【Malaysia】
【 William】pinterest in 2021, 바카라 communitykhabar the king filmfileeurope.com casino https://jancasino.com/review/merit-casino/ no deposit https://sol.edu.kg/ bonus,【WG98.vip】⚡,taylorlancer,taylorlancer,golfking.
Posting Komentar