Sahabat Elmajalis yang budiman,
ketahuilah bahwa kemaksiatan dan dosa yang dilakukan oleh seorang hamba dengan
cara sembunyi-sembunyi atau jauh dari pandangan mata manusia ternyata sangat
berbahaya dan mengerikan. Agar sahabat lebih menyelami hal ini dengan baik,
silahkan simak dan renungi baik-baik sabda Rasulullah shallalahu alaihi
wasallam berikut.
Rasulullah shallalahu alaihi
wasallam bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Imam Ibnu Majah melalui
jalur Tsauban rd, dimana Rasulullah shallalahu alaihi wasallam bersabda:
عَنْ ثَوْبَانَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: " لَأَعْلَمَنَّ أَقْوَامًا مِنْ
أُمَّتِي يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِحَسَنَاتٍ أَمْثَالِ جِبَالِ تِهَامَةَ بِيضًا
فَيَجْعَلُهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَبَاءً مَنْثُورًا." قَالَ ثَوْبَانُ
يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا جَلِّهِمْ لَنَا أَنْ لاَ نَكُونَ مِنْهُمْ وَنَحْنُ
لاَ نَعْلَمُ قَالَ: أَمَا إِنَّهُمْ إِخْوَانُكُمْ وَمِنْ جِلْدَتِكُمْ وَيَأْخُذُونَ
مِنْ اللَّيْلِ كَمَا تَأْخُذُونَ وَلَكِنَّهُمْ أَقْوَامٌ إِذَا خَلَوْا بِمَحَارِمِ
اللَّهِ انْتَهَكُوهَا (رواه ابن ماجة وصححه الألباني )
Dari Tsauban rd dari Nabi shallallahu alaihi wasallam
berkata: “Sungguh benar-benar aku mengetahui suatu kaum dari umatku, mereka akan
datang pada hari kiamat nanti membawa kebaikan (yang sangat banyak) seperti
gunung tihamah yang putih, kemudian Allah azza wajalla menjadikannya (amal
kebaikan itu) layaknya debu yang berterbangan/patamorgana.” Tsauban
berkata, ya Rasulullah, sebutkan kepada kami sifat mereka, jelaskan kepada kami
supaya kami tidak seperti mereka sedang kami tidak menyadarinya. Beliau
bersabda: “Sesungguhnya
mereka itu adalah saudara kalian, mereka melakukan sholat malam seperti kalian,
akan tetapi mereka itu adalah kaum apabila mereka menyendiri, mereka bermaksiat
kepada Allah.” (HR. Ibnu Majah).
Saat ini, kita hidup di era globalisasi.
Suatu zaman dimana setiap orang bebas berekpresi, bebes melakukan apa yang
disukainya. Suatu zaman di mana fitnah syahwat merebak di mana-mana, ia tumbuh
dan berkembang bak jamur di musim hujan. Ia tampil dalam bentuk dan jenis yang
berbeda-beda dan menggoda. Ia hadir di setiap lini kehidupan manusia. Sehingga
tidak sedikit dari kaum muslimin yang terjangkiti penyakit dho’ful iman
(lemah imanya) terjebak dan terseret oleh gelombang fitnah yang dahsyat itu,
dia tak berdaya dihadapan tipu daya setan yang sangat halus dan licik itu. Akhirnya
dia benar2 terjatuh dan tersungkur ke dalam lumpur kenistaan. Na’udzubillahi
in dzalik.
Sahabat
yang budiman, disadari atau tidak, saat ini kita hidup di zaman, dimana
kemaksiatan dan kemungkaran begitu mudah di akses oleh siapapun juga. Tidak
butuh banyak modal, tidak perlu melakukan perjalanan jauh. Dengan alat
komunikasi yang canggih dan modern itu, sesuatu yang jauh menjadi dekat, yang
sulit menjadi mudah. Sehingga ada diantara manusia memanfaatkan alat komunikasi
tersebut sebagai media untuk melakukan beragam kemaksiatan. Dia bisa bermaksiat
di dalam kamarnya sendiri tanpa ada orang yang mengetahuinya. Ia bisa mengunduh
segala macam gambar dan video yang dia inginkan tanpa ada yang merasakannya.
Ya miskin, tidakkah
kita tahu bahwa Allah melihat setiap perbuatan kita, Dia memonitoring setiap
gerak gerik kita, mendengar setiap perkataan kalian..!
))أَلَمْ
يَعْلَمْ بِأَنَّ اللَّهَ يَرَى((
“Tidakkah dia mengetahui bahwasanya Allah
melihat.”
(QS. Al-‘Alaq: 14)
((وَمَا اللّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُون))
“Dan Allah tidak pernah lalai dari apa yang kalian
kerjakan.”
Sahabat yang budiman, Tidakkah
kita malu kepada Allah, ketika Dia melihat kita dalam keadaan bermaksiat
kepada-Nya..? Tidakkah kita malu kepada Allah, di saat kenikmatan yang tak
terhingga yang Allah berikan kepada kita, kita gunakan untuk bermaksiat
kepada-Nya..??
Tidakkah
kita malu kepada Allah, ketika kedua mata yang Allah berikan, kita gunakan
untuk melihat hal-hal yang diharamkan.?!
Tiakkah kita
malu kepada Allah, ketika telinga yang Allah berikan, kita gunakan untuk
mendengar hal-hal yang diharamkan ?!
Tidakkah
kita malu kepada Allah, tatakala tangan yang Allah anugerahkan, kita gunakan
untuk bermaksiat kepada-Nya.?!
Tidakkah
kita malu kepada Allah, ketika kaki yang Allah berikan, kita gunakan untuk
berjalan ke tempat-tempat yang Allah murkai, berjalan ke tempat-tempat yang
penuh kenistaan.?!
Tidakkah
kita malu kepada Allah, ketika akal pikiran yang Allah berikan, kita gunakan
untuk memikirkan bagaimana bermaksiat tanpa diketahui oleh orang lain,
bagaimana langkah-langkah agar maksiat sukses tanpa ada yang tahu..!?
Tidakkah kita
malu kepada Allah, ketika alat komunikasi yang Allah berikan, kita gunakan
untuk mengakses film-film kotor, mengunduh video-video haram, mengunduh gambar-gambar
yang tidak mendidik justeru dapat merusak moral dan menggerogoti iman..?!
Jangan
sampai kita malu jika manusia melihat kita bermaksiat, kita malu jika manusia
mengetahuinya, tapi kita tidak malu, tak peduli atau tidak mau tahu ketika
Allah melihat kita ..!!
Jika
kamu meyakini bahwa Allah tidak melihat kamu bermaksiat, sungguh besar
kekafiranmu, tapi jika kamu menyakini bahwa Allah melihatmu ketika bermaksiat,
maka sungguh sedikit rasa malumu.
Semoga Allah swt
menjaga kita semua dari ketergelinciran dalam jurang-jurang kemaksiatan dan
dosa.
Wallahu A’lam
||Tulisan ini
adalah cuplikan dari salah satu khutbah Jum’at yang berjudul "Muroqabatullah"
yang disampaikan langsung oleh pennulis di masjid SMA SUIS boarding School
Bogor.||
Oleh: Ahmad Jamaluddin Al Atjehi, Lc.
---------------------------------------------------
Artikel: elmajalis.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar