Soal:
Orang yang melakukan perjalanan jauh (safar) dengan meggunakan alat transportasi yang nyaman, apakah
disyariatkan baginya berbuka puasa pada bulan Romadhan ?
Jawab:
Allah
ta’ala berfirman: “Maka barangsiapa diantara kalian sakit atau safar (lalu
berbuka), maka dia (wajib) berpuasa pada hari yang lain.” (QS. Al Baqaroh:
184)
(Dalam
ayat di atas) Allah ta’ala membolehkan berbuka secara mutlak ketika safar. Dan
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah suka
diambil rukhsah-Nya (keringanan) sebagaimana Allah benci kepada yang bermaksiat
kepada-Nya.”
Dan
berbuka saat safar adalah sunnah sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi shallallahu
alaihi wasallam dan para sahabatnya radhiallahu anhum. Akan tetapi
apabila seorang muslim mengetahui jika dia berbuka saat safar, dia akan merasa
berat mengqodhanya setelah itu, membuat dia kesulitan di masa yang akan datang,
dia khawatir kalau berpuasa di kemudian hari akan menyulitkannya, lalu dia tetap
berpuasa saat safar karena pertimbangan itu maka ini suatu kebaikan.
Dan
tidak mengapa baginya berbuka saat safar baik safarnya dengan alat transportasi
yang nyaman atau yang menyulitkan dirinya karena dalil yang ada bersifat mutlaq.
[Fatwa
Syaikh Ibnu Baz rahimahullah]
Alih bahasa: Ahmad Jamaludin Al Atjehi, Lc
Artikel : www.elmajalis.net
--------
Teks Fatwa:
🔸من سافر
بوسائل النقل المريحة هل يشرع له الفطر في رمضان؟
🖌الجواب
يقول الله تعالى: {فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا
أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ} (سورة البقرة:184) فأباح الله الفطر في السفر إباحة مطلقة، والنبي
صلى الله عليه وسلم يقول: « إن الله يحب أن تؤتى رخصه كما يكره أن تؤتى معصيته » والفطر
في السفر سنة كما فعل ذلك النبي صلى الله عليه وسلم وأصحابه رضي الله عنهم، ولكن إذا
علم المسلم بأن فطره في السفر سيثقل عليه القضاء فيما بعد، ويكلفه في المستقبل، ويخشى
أن يشق عليه فصام ملاحظة لهذا المعنى فذلك خير، ولا حرج فيه سواء كانت وسائل النقل
مريحة أو شاقة لإطلاق الأدلة.
📒مجموع(15/235)
📓للشيخ
عبدالعزيز ابن باز رحمه الله
Tidak ada komentar:
Posting Komentar