إِنَّ الْحَمْدَ
لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ
سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا،
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ
لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
))يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ
تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ((.
))يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا ، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ
ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا((. أَمَّا
بَعْدُ: فإنَّ
أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَديِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحَدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ
بِدْعَةٍ ضَلاَلةٍ وَكُلَّ ضَلاَلةٍ فِى النَّار.
Kaum
muslimin rahimakumullah…
Setiap
manusia di dunia ini pasti menginginkan yang namanya kesuksesan. Dan setiap
orang pasti memiliki pandangan yang berbeda tentang hakikat kesuksesan itu. Ada
yang memandang bahwa kesusksesan itu ketika seseorang sudah memiliki harta
berlimpah yang dengannya dia bisa menikmati segala yang diinginkannya.
Ada yang
mengira bahwa kesuksesan itu ketika seseorang telah mampu menduduki jabatan
tertinggi di sebuah lembaga swasta atau pemerintah.
Ada lagi yang menganggap
bahwa kesuksesan itu ketika seseorang mampu membangun bisnis yang menghasilkan
jutaan bahkan miliayaran per bulannya. Ada yang mengira bahwa kesuksesan itu
ketika seseorang telah mendapatkan popularitas atau ketenaran di tengah-tengah
manusia.
Adalagi yang mengira bahwa ketika kesuksesan itu ketika seseorang
telah mendapatkan pekerjaan yang layak dan bergaji besar. Dan masih banyak lagi
pandangan-pandangan lainnya dalam menilai arti sebuah kesuksesan. Semua
pandangan-pandangan di atas tentu tidak ada salahnya jika semua itu diraih
dengan cara yang benar, tidak bertentangan dengan syariat.
Tapi jamaah
sekalian, ingatlah bahwa semua bentuk kesuksesan tersebut bukanlah kesuksesan
yang sesungguhnya. Bukanlah kesuksesan yang abadi. Kesuksesan tersebut akan
berakhir dengan berakhirnya masa hidup seorang hamba.
Jamaah
rahimakumullah. Lalu apa itu kesuksesan yang sesungguhnya dan abadi itu ?
Mari kita
simak firman Allah berikut ini:
فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ
فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
"Maka barangsiapa yang diselamatkan dari neraka dan dimaasukkan ke dalam surga, sungguh dia telah mendapatkan kesuksesan yang (abadi) dan tidaklah kehiduan dunia melainkan perhiasan yang menipu." (QS. Ali Imran: 185)
Di dalam
ayat yang mulia ini, Allah swt menegaskan bahwa kesuksesan yang sesungguhnya
adalah ketika seseorang berhasil menjadi ahli surga. Bahkan dalam banyak ayat
Allah sifatkan kesuksesan ini dengan kesuksesan yang agung.
Ketika
Allah swt menceritakan tentang surga, Allah biasa menutup ayatnya dengan : “itulah
kesuksesan yang besar.”
Kaum
muslimin yang berbahagia
Ketahuilah
bahwa meraih kesuksesan hakiki, meraih surga yang tinggi tidaklah mudah seperti
yang dibayangkan. Karena surga bukanlah barang murah dan biasa tapi ia barang
mahal dan istimewa. Hal ini sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam
: “Sesungguhnya barang dagangan Allah itu mahal dan sesungguhnya barang
dagangan Allah itu adalah surga.”
Oleh karena
itu, seorang hamba harus berjuang keras untuk meraihnya, seorang hamba harus
bersungguh-sungguh dalam mengejarnya, seorang hamba harus sabar dan istiqomah
dalam menghadapi setiap rintangan yang menghalagi jalannya menuju kesuksesan
itu. Karena sesuatu yang istimewa dan besar tidak mungkin diraih oleh
orang-orang yang bermalas-malasan, tidak mau bersungguh-sungguh, tidak mau
berjuang dan sabar untuk menggapainya.
Kaum muslimin
….
Apa
langkah-langkah yang harus ditempuh oleh seorang hamba agar mampu meraih
kesuksesan hakiki itu ?
Jamaah
sekalian … Allah dalam banyak ayatNya dan Nabi shallallahu alaihi wasallam
dalam banyak haditsnya telah menjelaskan tentang langkah atau hal yang harus
dilakukan oleh seorang hamba agar mampu meraih kesuksesan itu, antara lain:
1.
Iman dan beramal sholih
Langkah
pertama adalah beriman kepada Allah dan kepada semua perkara-perkara yang wajib
diimani. Oleh kerena itu, seorang hamba yang tidak beriman tidak akan pernah
mendapatkan kesuksesan itu, tidak beriman tidak akan pernah memasuki surga.
Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam bersabda : “Tidak akan masuk surga kecuali jiwa
yang beriman.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Beliau juga
bersabda : “Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman….”
Allah swt
berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal sholih, bagi
mereka surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai. Itulah kesuksesan yang
besar.” (QS. Al Buruj)
Allah
berfirman: “Maka barangsiapa yang amal baiknya lebih berat daripada amal
buruknya maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al ‘Araf:8)
Allah swt
berfirman: “Adapun orang yang berat timbangan amal baiknya maka dia akan
masuk surga.” (QS. Al Qariah: 6-7)
Jadi siapa
saja yang beriman, beramal sholih, taat kepada Allah dan RasulNya maka ia pasti
akan mendapatkan kesuksesan itu. Pasti dia akan memasuki surga.
Allah
ta’la berfirman: “Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka
sungguh dia telah mendapatkan kesuksesan yang besar.” (QS. Al Ahzab: 71)
2.
Tauhidullah
Seorang
muslim yang ingin meraih kesuksesan hakiki di akhirat nanti, hendaknya dia
menjaga kemurnian tauhidnya kepada Allah swt. Ketauhidan yang tidak sedikitpun
tercampur oleh noda-noda kesyirikan. Semua bentuk ibadah seorang hamba harus
dipersembahkan hanya kepada Allah swt. Tidak ada sekutu bagiNya.
Allah swt
berfirman kepada Rasul-Nya. “katakanlah, sesungguhnya sholatku, ibadahku,
hidup dan matiku hanya untuk Rabb Alam semata, tidak ada sekutu bagiNya.” (QS. Al An'am: 162)
Dan Allah
swt telah mengharamkan surga bagi orang-orang yang mati dalam kesyirikannya.
“Sesungguhnya
barangsiapa yang berbuat syirik kepada Allah, maka sungguh Allah telah
mengharamkan baginya surga dan tempat kembalinya adalah neraka…” (QS. Al
Maidah: 72)
Rasulullah
shallahu alaihi wasallam bersabda :
)مَنْ مَاتَ مِنْ أُمَّتِي لَا يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ( )مَنْ مَاتَ يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْأً دَخَلَ النَّارَ(
“Barangsiapa yang mati dari umatku sedang dia tidak
berbuat syirik kepada Allah dia akan masuk surga dan barangsiapa yang mati dalam
keadaan berbuat syirik kepada Allah dia masuk neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Khutbah ke II
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا
مُبَارَكًا فِيْه وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ مَنْ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، أَمَّا بَعْدُ:
Kaum muslimin …
Diakhir khutbah ini khatib mengajak
jamaah sekalian agar senantiasa menjaga keimana dan memperbanyak amal sholih
serta menjaga kemurnian tauhid kepada Allah swt. karena kedudukan seorang hamba di surga kelak akan sangat begantung pada kualitas dan kuantitas amal sholih seseorang. Semoga Allah memberikan kepada kita semua taufiq agar selalu dapat mendekatkan diri kita kepada Nya.
اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ
وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،
إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ
الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى .رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
Semoga bermanfaat
Oleh: Ahmad Jamaludin Al Atjehi, Lc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar