Berdakwah adalah salah satu amal mulia bahkan termasuk diantara amal termulia. Karena amalan ini adalah amalan yang telah dilakukan dan digeluti oleh orang-orang yang mulia dari para Nabi dan Rasul.
Dalam menjalankan amanah dakwah ini, tentu mereka dihadapkan kepada banyak tantangan dan hambatan yang sangat beragam dan hal ini adalah salah satu konsekwensi menjadi penyeru kepada kebaikan. Oleh karena itu, orang-orang yang mewarisi mereka dari para aktivis dakwah islam pun akan merasakan tantangan dalam dakwahnya sebagaimana pendahulu mereka telah merasakannya.
عنْ
عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، قَالَ وَرَقَةَ بْنَ نَوْفَلِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
، لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
: (( لَمْ يَأْتِ رَجُلٌ قَطُّ بِمَا جِئْتَ بِهِ إِلَّا عُودِيَ ) رواه البخاري
- رقم : (6982(
Dari Aisyah rdh, Waraqah
bin Naufal berkata kepada Nabi صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : Tidak ada
seorang pun yang membawa (risalah/agama) seperti apa yang kamu bawa maka pasti
dia akan dimusuhi." (HR. Bukhari)
قال
الإمام ابن القيم رحمه الله : هذا مستمرٌ في ورثته كما كان في مورِّثهم .
Imam Ibnul Qayyim rh: Dan
permusuhan itu akan terus dirasakan oleh pewaris risalah beliau (aktivis dakwah
dr umatnya) sebagaimana yang dirasakan oleh pewaris mereka (yaitu Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam).
]مدارج السالكين [ (307/2)
Alih Bahasa: Ust. Ahmad Jamaludin, Lc
Artikel: www.elmajalis.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar